Di Indonesia sampai kini belum ada data yang pasti mengenai jumlah penyandang autisme. Namun berdasarkan pendataan kasar Himpunan autisme Indonesia (Autism Society of Indonesia /HAI), dalam seminggu setiap poliklinik autisme dikunjungi rata-rata 4-5 penderita baru autisme. Diperkirakan angka itu bakal meningkat tajam, mengingat makin buruknya factor lingkungan sebagai salah satu pemicu timbulnya autisme.7 (tujuh) Gejala Autisme :
- Defisit bicara dan bahasa : terlambat bicara, tidak bisa bicara, bicara terhenti dan hilang
- Abnormalitas sensorik ; ketidaknormalan pada fungsi mulut, pendengaran, perabaan, kurang sensitive pada cahaya serta penglihatan kabur.
- Masalah motorik ; gangguan pada fungsi organ seperti tangan, kaki, tungkai kaki, sulit duduk, sulit merangkak dan sulit jalan.
- Kelemahan kognitif ; konsentrasi dan perhatian yang buruk, gampang beralih obyek.
- Perilaku yang tidak biasa ; suka melukai diri sendiri (mis: suka membentur-benturkan kepala ke dinding), menangis tanpa sebab, begong dan kesulitan tidur.
- Gangguan psikiatrik ; malu dan tidak suka berkumpul dengan teman sebaya. Cenderung menarik diri.
- Masalah fisik ; sulit mengunyah atau menelan, alergi, nafsu makan buruk/terbatas dan gatal-gatal. Faktor penyebab autisme multifactor, kemungkinan besar dasarnya adalah:
- Kerentanan genetik (Genetic Susceptibility/Vulnerability)
- Infeksi (rubella, cytomegalovirus) saat masih dalam kandungan.
- Bahan-bahan kimia seperti zat pengawet makanan, pewarna, perasa makanan & berbagai fastfood
- Bahan polutan seperti timbal/ timah hitam yang banyak ditemui sebagai akibat pembakaran tidak sempurna dari kendaraan bermotor
- Bahan merkuri/ air raksa (yang ditemukan pada ikan-ikan hasil tangkapan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar