Minggu, 28 September 2008

ANEKA TERAPI UNTUK ANAK AUTIS

Terapi untuk anak autis terdiri dari beberapa cara diantaranya:

1. Terapi Obat (Medikamentosa)
Pada awalnya diperlukan obat untuk membantu anak berkonsentrasi, ada kontak mata, dan meningkatkan interaksi dengan lingkungan. Namun obat ini tak dirancang untuk seumur hidup, karena hanya berguna mengurangi atau menghilangkan beberapa gejala, terutama sekali mengontrol perilaku mengacau. Jadi, tujuannya agar si anak lebih mudah untuk ditatalaksana.
Secara bertahap dosis obat diturunkan sampai minimum. Tapi bila kemudian timbul masalah lagi, maka dosis obat dapat diberikan seperti semula lagi.
2. Terapi Diet
Pada beberapa penyandang autisme dilakukan diet terhadap bahan-bahan tertentu, sehingga anak tak lagi mengalami gangguan perilaku semisal hiperaktif. Dietnya antara lain pantang gula, lemak, ragi, terigu, susu, kafein, gluten, pengawet makanan, penyedap makanan, dan bahan pewarna makanan.

3. Terapi Okupasi
Bila ada kelemahan otot atau gangguan perkembangan motorik halus, misalnya, tak bisa menguasai sesuatu atau memegang pensil, maka dilakukan fisioterapi untuk melatih otot yang lemah/kaku. Terapi ini membantu anak mengembangkan kekuatan dan koordinasi, dengan atau tanpa menggunakan alat.
4. Terapi Wicara
Semua penyandang autisme mengalami gangguan bicara dan bahasa, sehingga harus dilakukan terapi oleh ahlinya.
5. Terapi Perilaku
Anak diajarkan perilaku-perilaku umum dengan pemberian reward dan punishment. Bila ia melakukan apa yang diperintahkan dengan benar, maka diberi pujian. Jika sebaliknya, ia dapat hukuman semisal, "Ya sudah, kalau kamu maunya begitu terus, kita tidak jadi bermain." Tentu perintahnya merupakan perintah-perintah sederhana dan mudah dimengerti anak.
Terapi ini dilakukan pada institusi secara penuh dari Senin-Jumat dan dilanjutkan di rumah oleh orang tua. Karena itu, orang tua harus juga punya pengetahuan mengenai program ini lewat pelatihan-pelatihan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar